Minggu, 14 Desember 2008

Jangan-jangan saya telah kafir

Malam ini mata saya sangat sulit untuk di pejamkan, beberapa saat lalu sempat ngantuk berat dan sempat pula sukma melayang sebentar tak ingat apa-apa tp cuma sebentar kemudian terbangun dan tidak bisa ngantuk lagi. Memang dari sore ada rencana kalau malam ini saya tidak akan tidur atau kalau terpaksa tidur juga sebentar saja sebab dini harinya ada tayangan favorit di televisi yaitu sepakbola liga italy, yg lebih bikin semangat lagi yg berlaga nanti adalah AC milan VS juventus jadi pertandingan pasti seru abis.

Dari pada suntuk nunggu, saya baca-baca buku sebentar, dengar musik juga sebentar di lanjutkan dengan memutar mp3 murottal yg melantunkannya adalah anak kecil, subhanallah demikian merdunya. Sehabis mendengarkan bocah kecil ngaji lalu saya juga putar suara murattal Musyari rasyid. Di antara para pembaca Alquran yg paling saya kagumi Musyari rasyid lah yg terbaik menurut saya, selain suaranya mantap lagunya juga ok, saya meni'mati bacaannya, hingga ketika Musyari rasyid melantunkan doa khotmil quran, entah mengapa tiba-tiba air mata tak terasa berlinang dengan derasnya tanpa bisa saya bendung,

seketika itu pula tiba-tiba terlintas dalam fikiran saya untuk nulis di blog dg tema seperti judul di atas, tulisan ini entah runtut apa tidak atau ada hubungannya tidak paragraf per paragrafnya, saya tidak peduli, seseorang bisa nulis apa saja tanpa harus memenuhi standar yg baku dalam kaidah tulis menulis, yg penting saya bisa paham tentang apa yg saya tulis, begitulah saya kadang menulis dengan paragraf-paragraf yg panjang tapi tidak koheren satu sama lainnya, nda papa toh saya kan bukan profesional tp hanya sekedar iseng-iseng jadi tulisannya juga kadang terkesan bergaya abstrak, lho emangnya ada tulisan bergaya abstrak? kaya lukisan aja. egp.

Btw mengapa judul di atas saya pilih? saya bukan menyatakan diri bahwa saya telah kafir tp ini hanya rasa kehawatiran saya saja yg terlalu berlebihan setelah beberapa lalu saya sebentar merenungi diri.

Kafir bisa memiliki banyak arti, bisa di artikan dengan ingkar, tertutup atau ada juga yg mengartikan kafir dg petani namun yg saya maksud disini adalah kafir yg dalam arti ingkar, ingkar terhadap ajaran kebenaran, tertutup dari jalan petunjuk.

Mengapa, kenapa dan bagaimana bisa? O my God, jangan-jangan mata saya telah kafir karena lebih suka melihat hal-hal yg di larang agama daripada membaca Alqur'an, membaca buku dan melihat kebesaran alam raya. Jangan-jangan mata saya telah kafir karena lebih banyak mendongak daripada menunduk, padahal Tuhan menyuruh orang yg beriman supaya selalu menundukkan pandangannya dari perbuatan tercela dan haram.

Jangan-jangan lidah saya telah kafir karena lebih banyak mempergunjingkan orang lain dari pada memuji kebesaran Tuhan, lidah ini kerap kali tidak terkendali dan tanpa di sadari telah menghina kehormatan manusia lain, lidah yg tak bertulang ini juga kadang berbicara sesuatu yg sebetulnya tidak perlu, memonyongkan diri kesana kemari merasa diri lebih dari yg lain, sialan, celaka kau lidah, gigit lah kuat-kuat dg gerahammu agar lidah tidak lepas kendali dan jadi kafir!

Jangan-jangan telingaku juga telah kafir karena lebih suka mendengarkan perkataan-perkataan buruk dari pada khotbah para Ulama, telinga ini lebih suka nimbrung di majlis ghibah dari pada duduk di majlis dzikir, telinga ini lebih suka mendengar desah erotis Mariah carey dari pada mendengar takbir Habib riziq dan dan dan.

Jangan-jangan tanganku juga kafir karena suka mengmbil sesuatu yg bukan haknya, tangan ini suka menunjuk orang lain dengan pongah, tangan ini suka mengarahkan telapaknya pd pelipis-pelipis yg tidak berdosa.

Jangan-jangan kakiku juga hatiku juga jiwaku dan seluruh sumsum tulangku dan semua yang ada di Tubuhku juga kafir karena bertolak belakang dg maksud tujuan Tuhan dalam menciptakan tubuh ini.

Ah malu rasanya menceritakan semua detil tubuhku karena jangan-jangan setiap helai rambut dari kepalaku juga telah kafir. Ah sudahlah sampai sini saja saya nulis so Ac milan dah mulai main, tp sebelumnya saya mau sholat malam dulu dan insyAllah setelah ini saya akan selalu menggumamkan kalimat naudzu billah, meminta perlindungan kepada Allah dari segala kekafiran setiap inci tubuh saya. mudah-mudahan Allah berkenan mendengar doa saya. Amien.

Bersambung nanti...dg topik yg lain.