Senin, 02 Februari 2009

Mutiara di sekeliling Nabi Muhammad SAAW

Dalam sejarah hidupnya yang mulia, Nabi Muhammad memiliki 11 istri dan beberapa jariah serta putra dan putri. Berikut adalah nama-nama mereka.

Istri-istri Nabi

1. Hadijah binti Huwailid bin Asad bin 'Abd Uzza bin Qushai bin Kilab.

Pada waktu menikah dengan Rasulullah Hadijah telah menginjak usia senja yaitu 40 tahun, beliau menikah dengan Nabi setelah 2 kali menjadi janda, sementara Nabi sendiri pada waktu itu berusia 25 tahun. Hadijah adalah wanita pertama yang beriman dengan kenabian Muhammad SAAW, dari Hadijah lahir putra putri Nabi selain Ibrahim yang lahir dari seorang jariah Nabi yang bernama Mariah Al-Qibtiyah. Hadijah menemani hidup Nabi selama 25 tahun sampai dirinya berpulang ke hadhrat Allah mendahului Nabi, Hadijah meninggal di makkah 3 tahun sebelum hijrah Nabi ke Madinah, meninggalnya Hadijah begitu membuat Nabi berduka sehingga tahun wafatnya Hadijah dinamai oleh Nabi dengan "'Am Al-huzni", tahun duka cita. Hadijah adalah istri yang paling di cintai Nabi sehingga sampai sekian lama setelah ketiadaannya Nabi senantiasa menyebut namanya, hal itu pernah membuat 'Aisyah cemburu dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas di hadapan Nabi. selama beristrikan Hadijah Nabi tidak menikah lagi dengan siapapun.

2. Saudah binti Zam'ah bin Qais bin Abd Syams bin Abd Wudd bin Nadhr.

Menikah dengan Nabi setelah wafatnya Hadijah, Saudah adalah janda dari Sakran bin Amr bin Abd Syams. Menikah dengan Nabi dalam usia 55 tahun dan Nabi pada waktu itu berusia 50 tahun, Nabi memberikan mahar pada Saudah sejumlah 400 dirham.

3. 'Aisyah binti Abu Bakar bin Abi Quhafah.

Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan ahli sejarah tentang usia pernikahan Aisyah dengan Nabi, sebuah buku sejarah Nabi yang berjudul "Samirul Mu'minin" mengabarkan bahwa Nabi melamar Aisyah pada tahun 10 kenabian atau 3 tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah, masih dalam tahun yang sama dengan wafatnya Hadijah. Pada waktu itu Aisyah berusia "6 tahun" dan mulai hidup serumah dengan Nabi pada usia 9 tahun atau tahun ke 1 dari kalender hijriah. Kebersamaan Aisyah dengan Nabi berlangsung sekitar 9 tahun lamanya, pada saat Nabi wafat usia Aisyah adalah 18 tahun. Aisyah meninggal di Madinah pada tahun 53 hijriah dalam usia 66 tahun.

4. Hafshah binti Umar bin Al-Khath-thab bin Nufail.

Hafshah adalah janda dari Unais bin Hudzafah salah seorang anggota yang syahid pada perang Badar. Hafshah menikah dengan Nabi pada tahun 3 hijriah, dengan mahar sebesar 400 dirham. Ketika itu usia Nabi sekitar 55 tahun. Hafshah wafat pada tahun 54 hijriah dalam usia 60 tahun.

5. Ummu Salamah binti Abi Umayyah bin Al-Mughirah bin Abdullah bin Amr bin Makhzum.

Nama sebenarnya adalah Hindun binti Abi Umayyah Al-Makhzumiyah. Ummu salamah adalah janda dari Abdullah bin Jahsyi atau yang di kenal dengan Abu Salamah bin Abd Asad. Ummu Salamah meninggal dalam usia 84 tahun, meninggal pada tahun 59 hijriah.

6. Ummu Habibah binti Abu Sofyan bin Harb bin Umayyah bin Abd Syams.

Namanya adalah Ramlah, Ramlah merupakan saudara dari Muawiyah. Ramlah adalah salah seorang istri Nabi yang ikut hijrah ke Habsyah (Ethiopia) periode ke 2. Nabi menikahi Ramlah dengan mahar 400 dinar. Ramlah adalah janda dari Ubaidullah bin Jahsy yg ketika hijrah ke Habsyah berpindah ke agama Kristian sementara Ramlah tetap bertahan dengan Islam, oleh sebab itu Nabi menikahinya. Ramlah meninggal di Madinah pada tahun 44 hijriah.

7. Zainab binti Jahsy bin Riab bin Ya'mur bin Shabirah bin Murrah.

Zainab adalah sepupu Nabi, putri dari bibi Nabi yang bernama Umaimah binti Abd Muthollib. Zainab adalah mantan istri dari Zaid bin Haritsah yang merupakan anak angkat Nabi, hal ini bermaksud untuk membatalkan hukum jahiliah yang mengharamkan seorang bapak angkat menikahi istri anak angkatnya. Pernikahan dengan Nabi membuat Zainab selalu membanggakan dirinya di hadapan istri-istri Nabi yang lain, betapa tidak, yang menikahkan dirinya dengan Nabi adalah Allah SWT secara langsung, berbeda dengan istri Nabi yang lain yang menikah dengan di dampingi wali-walinya. Zainab menikah dengan Nabi pada tahun 5 hijriah.

8. Zainab binti Huzaimah bin Harits bin Abdullah bin Amr bin Abd manaf Al-Hilaliyah.

Zainab binti Huzaimah menikah dengan Nabi pada tahun 3 hijriah, pernikahannya dengan Nabi hanya berlangsung 2 atau 3 bulan. Zainab adalah janda dari Ubaidah bin Al-Harits dan Jahm bin Amr Al-Harits yang merupakan saudara sepupunya. Zainab meninggal pada saat Nabi masih hidup, Zainab di makamkan di Baqi'.
Selama hidupnya Zainab di kenal dengan sebutan Ummul-masakin (ibu orang-orang miskin) hal ini karena perhatian dan kasih sayangnya terhadap orang miskin

9. Maimunah binti Harits bin Hazn bin Bahir bin Huzam Al-Hilaliah.

Maimunah adalah saudara satu ibu dengan Zainab binti Huzaimah. Maimunah adalah bibi dari Halid bin Walid dan Ibnu 'Abbas. Menikah dengan Nabi pada saat berusia 60 tahun, Nabi memberi mahar sebanyak 400 dirham. Kebersamaannya dengan Nabi hanya berlangsung 2 tahun. Sebelum menikah dengan Nabi Maimunah adalah istri dari Abi Rahm bin Abd Uzza bin Abi Qais. Maimunah meninggal di daerah bernama Siraf pada tahun 51 hijriah.

10. Juwairiah binti Harits bin Abi Dhirar Al-Khuza'iyah.

Juwairiah adalah janda dari Musyaffi' bin Shafwan Al-Musthaliq. Pernah menjadi tawanan kaum muslimin dan menjadi budak dari Tsabit bin Qais Al-Anshari. Juwairiah membebaskan dirinya dari Tsabit bin Qais, setelah bebas lalu menyerahkan dirinya pada Nabi. Nabi kemudian menikahinya.

11. Shafiyah binti Huyai bin Akhthab.

Shafiyah adalah keturunan dari Nabi Harun AS. Sebelum menjadi istri Nabi, Nabi menyerahkannya pada Dhihyah Al-Kalby, hal ini mengundang protes dari seorang sahabat yang mengatakan bahwa tidaklah pantas Nabi menyerahkan Shafiyah pada Dhihyah karena Shafiyah adalah pembesar dari bani Quraidzhah dan bani Nadhir. Mendengar hal ini Nabi memberi kemerdekaan pada Shafiyah lalu Nabi menikahinya. Shafiyah meninggal pada bulan Ramadhan tahun 50 hijriah di zaman Muawiyah bin Abu Sofyan.
Ada satu cerita menarik mengenai Shafiyah ini, suatu ketika Nabi memasuki kamar Shafiyah dan Nabi mendapati Shafiyah dalam keadaan menangis. Nabi bertanya pada Shafiyah; apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Shafiyah? Shafiyah menjawab; Aisyah dan Hafshah telah memperolok-olok aku, mereka berdua merasa lebih tinggi kedudukannya sebagai istri Nabi di banding aku. Nabi berkata; mengapa tidak engkau katakan bahwa Harun AS adalah ayahku, Musa AS adalah pamanku dan Muhammad SAAW adalah suamiku, setelah semua itu, bagaimana bisa mereka lebih tinggi darimu?

Jariyah-jariyah Nabi

1. Mariah Al-Qibthiyyah.

Mariah adalah Ibu dari Ibrahim. Mariah adalah hadiah dari raja Mesir untuk Rasulullah. Meninggal pada masa pemerintahan Umar bin Khoth-thob.

2. Raihanah Al-Quradzhiyyah.

Raihanah meninggal pada saat Nabi masih hidup, di makamkan di pekuburan Baqi'.

3. Khaulah binti Hakim.

Khaulah binti Hakim adalah salah seorang wanita yang menghibahkan dirinya pada Nabi.

4. Zainab binti Jahsy.

Zainab dan para jariah lainnya pada ahirnya menjadi Istri Nabi.

Ada 2 orang wanita yang Nabi lepaskan sebelum Nabi mencampurinya yaitu;

1. Amrah

2. Umaimah

Di antara seluruh istri Nabi yang di nikahi dalam keadaan gadis hanyalah Aisyah Abu Bakar, sementara yang lainnya adalah berstatus janda.

Putra-putri Nabi

1. Zainab.

Zainab adalah putri sulung Rasulullah SAAW, lahir pada waktu usia Rasul 30 tahun.

2. Ruqayyah.

Ruqayyah lahir 3 tahun setelah Zainab atau 7 tahun sebelum Rasul diangkat menjadi Nabi, Ruqayyah adalah salah seorang di antara istri Utsman bin Affan, khalifah ke 3.

3. Fathimah Az-zahra AS.

Fathimah lahir 1 tahun setelah Rasul di angkat menjadi Nabi, menikah dengan Imam Ali AS pada tahun 2 hijriah dalam usia 15 tahun 5 bulan sementara pada waktu itu usia Imam Ali adalah 21 tahun 5 bulan. Fathimah adalah salah seorang keluarga Rasul yang paling pertama menyusul Rasulullah menghadap Hadhrat Allah SWT, selisih waktunya adalah 6 bulan. Fathimah Az-zahra AS adalah putri yang paling Nabi cintai, lahir dari Fathimah 2 orang permata Nabi yaitu Hasan dan Husain. Alaihim Salam.

4. Abdullah (Ath-thoyib, Ath-thohir)

Abdullah meninggal pada waktu masih bayi di masa Muhammad belum di angkat menjadi Nabi.

5. Ibrahim.

Anak Rasulullah dari Mariah Al-Qibthiyyah, lahir pada tahun 8 hijriah, juga dalam keadaan masih bayi, Nabi sempat menitikkan air mata dalam melepas kepergian Ibrahim ke alam baqa.
Sehari setelah wafatnya Ibrahim terjadi gejala alam yang di anggap luar biasa pada waktu itu, gerhana matahari. Orang ramai menghubungkan peristiwa alam itu dengan wafatnya Ibrahim sehingga Nabi perlu memberi tahukan pada mereka bahwa gerhana matahari tidak ada sangkut pautnya dengan kematian atau kehidupan seseorang. Gerhana hanyalah merupakan salah satu tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

6. Ummu Kaltsum.

Lahir setelah di utusnya Rasul menjadi Nabi atau ba'dal bi'tsah. Menikah dengan Utsman bin Affan pada tahun 3 hijriah setelah meninggalnya Ruqayyah, dengan sebab menikahi 2 putri Nabi Utsman mendapat gelar Dzun-nurain atau pemilik 2 cahaya.

7. Al-Qasim.

Al-Qasim adalah kakak dari Zainab, lahir sebelum tahun kenabian, dengan namanya lah Nabi bergelar yaitu Abul-Qasim. Al-Qasim meninggal pada waktu kecil.

Sekianlah biografi singkat para mutiara yang ada di sekeliling Rasulullah SAAW. Mereka adalah orang-orang yang hidup dalam sejarah emas anak manusia. Kehidupan Nabi adalah kehidupan terbaik di sepanjang zaman, baik sebelum beliau di dzahirkan ke dunia maupun setelah beliau kembali ke Hadhrat yang maha wujud, Tuhan semesta alam.

_______****_______
Cirebon, Selasa 3 feb 2009 jam 2:30 am.