Kamis, 08 Januari 2009

Mengetuk kemaha besaran Tuhan, simpati untuk palestine

Hari ini adalah hari ke 12 tentara israel menyerbu dengan brutal Palestine di wilayah Gaza, tindakan keji israel menyebabkan Gaza menjadi sangat porak poranda, gelap dan tak lagi berbentuk, sementara korban dari warga sipil Palestine begitu banyak berjatuhan tak terkecuali anak-anak dan wanita turut menjadi korbannya, kemarin saya lihat Al-Jazeera menayangkan dengan jelas anak-anak yg tidak berdosa terbujur kaku tidak lagi bernyawa, saya sebagai warga dunia yg masih memiliki hati nurani begitu miris melihat pemandangan seperti itu.

Israel yg di dukung penuh oleh amerika serikat yg merupakan sekutu kentalnya dalam segala tindak terorisme global sama sekali tidak menghiraukan seruan dan tekanan internasional supaya mereka menghentikan serangan kejinya dan menarik mundur pasukannya dari Gaza, segala upaya diplomasi yg di lakukan di DK PBB juga nampaknya akan sia-sia belaka malah membuat israel semakin membabi buta, barangkali nurani para pemimpin israel sudah sedemikian tertutup dari kebenaran sehingga tidak peduli lagi akan segala derita kemanusiaan.

Hanya Tuhan yg tahu maksud tersembunyi dari para pemimpin israel, apakah memang mereka telah berniat menghabisi seluruh warga Palestine sekaligus memusnahkan wilayah Palestine dari muka bumi dan kemudian menjadikannya sebagai israel raya. Wallahu a'lam. Wilayah israel yg dulunya begitu kecil dan malah tidak terlihat di peta dunia kini menjadi semakin luas berkat tindakannya mencaplok sebagian besar wilayah palestine, merekapun tidak segan mengusir rakyat Palestine dari negaranya, kini rakyat Palestine hanya tersisa di Gaza dan tepi barat yg masing-masingnya terisolasi oleh tembok-tembok pembatas yg di buat israel sementara sebagian lagi mengungsi ke negara lain.

Amerika serikat yg begitu pro aktif menjadi polisi dunia jika ada kekuatan-kekuatan yg di anggapnya akan menjadi biang keladi kerusuhan dunia, nampak tidak sedikitpun berusaha menghentikan segala tindak kejahatan yg di lakukan israel terhadap Palestine hanya karena Palestine mayoritas penduduknya adalah muslim. Coba jika hal yg sama di lakukan oleh negara muslim seperti Irak, Pakistan, Afganistan, Iran dll, maka amerika dengan tanpa menghiraukan lagi nilai-nilai HAM menyerbu dengan kekuatan penuh negara-negara itu, jadi baik PBB maupun amerika dan negara sekutunya seolah membiarkan segala tindak kejahatan yg di lakukan israel dan membiarkan pemusnahan secara perlahan negara Palestine.

Hal lain yg membuat saya begitu kecewa adalah ketidak berdayaan negara-negara muslim yg lain untuk membantu menahan laju kebiadaban israel atas Palestine padahal israel hanyalah kekuatan yg tidak begitu besar di timur tengah sana jika negara-negara muslim di timur tengah mau bersatu padu. Memang bukan israelnya yg menjadi ketakutan utama negara-negara muslim timur tengah itu, peran penting amerika dalam mendukung segala kebijakan israel membuat negara-negara muslim timur tengah berfikir 1000 kali untuk mencoba membantu Palestine, syndrom american phobia begitu besar menghantui negara-negara muslim timur tengah hatta arab saudi yg seharusnya menjadi pioneer terdepan bagi negara muslim lainnya justru kadang berada di bawah ketiak amerika serikat sehingga menutup mata terhadap segala yg terjadi di palestine. Alhasil, peran penting negara-negara muslim untuk membela Palestine adalah juga sesuatu yg tidak bisa di harapkan lagi.

Maka satu-satunya yg masih bisa di harapkan untuk menghentikan dan sekaligus menghancurkan israel adalah hanya dengan mengetuk kemaha besaran Tuhan, biar Tuhan sendiri yg bertindak untuk menghakimi israel. Doa-doa umat muslim di seluruh penjuru dunia Islam yg di lakukan bertahun-tahun meminta kebebasan Palestine dari cengkraman kebiadaban israelpun seolah-oleh tidak membekas sama sekali. Mungkin Tuhan punya rencana lain berkaitan dengan Palestine ini, sebuah rencana yg tidak akan bisa di indikasi oleh manusia manapun.

Saya beriman dan tetap akan memupuk keyakinan dalam hati bahwa Tuhan memang ada dan senantiasa mengawasi segala gerak gerik seluruh manusia, Tuhan juga pasti mengetahui bahwa di bagian bumi yg lain di mana saya berpijak kini ada segerombolan manusia biadab sedang melakukan tindakan yg brutal dan keji melampaui batas kewajaran dan menistakan segala norma kemanusiaan, betapa tidak, anak-anak kecil yg tidak berdosa menjadi korban kebiadaban israel, anak-anak kecil itu mati bergelimpangan di jalanan yg membuat nurani begitu tercabik-cabik. Saya yg bukan siapa-siapa dari anak-anak kecil tak berdosa itu turut merasakan kepedihan yg mendalam atas kematian tragis mereka, lalu bagaimana dengan orang tua dan kerabat anak-anak itu? Bagaimana menurut pendapat-Mu wahai Tuhanku? Tidakkah Engkau adalah dzat yg memiliki belas kasih yg tiada terbatas sehingga rasa kasih sayang orang tua terhadap bayinya tidak seberapa di banding rasa kasih-Mu terhadap hamba-hamba-Mu? Tuhanku, saya beriman dengan segala sifat Rahman dan Rahim-Mu, meskipun segala kebodohan yg ada pada diriku selalu salah dalam memahami ma'na Rahman dan Rahim-Mu tetapi apakah saya juga tidak boleh berfikir dan memikirkan jika menurut saya disana memang ada kenyataan yg bertolak belakang dengan segala teori Rahman dan Rahim-Mu?

Tuhanku, saya tahu melalui Al-quran yg saya baca bahwa engkau telah mengunggulkan israel atas segala bangsa dan itu sepenuhnya adalah hak Engkau tetapi apakah Engkau juga akan membiarkan terus menerus israel menghancurkan, meruntuhkan, memporak porandakan dan menguasai segala sesuatu yg ada di Palestine dan membunuhi semua manusia yg ada di dalamnya tak terkecuali anak-anak?

Wahai Tuhanku, betapa, apa yg telah israel lakukan bukan kali ini saja, jauh di masa yg lalu israel telah melakukan hal yg sama seperti sekarang dan entah sampai kapan mereka akan terus melakukan kebiadaban di palestine. Haruskah saya terus percaya terhadap manusia-manusia yg duduk-duduk saja di meja perundingan. PBB, OKI, LIGA ARAB dan organisasi lainnya, semua itu tiada berguna wahai Tuhanku. Arab saudi, sebuah negara yg di dalamnya ada rumah-Mu dan ada kota nabi-Mu yg semestinya menjadi front terdepan dari negara-negara muslim yg ada di timur tengah untuk memberi bantuan yg maksimal terhadap segala penderitaan Palestina nyaris tidak terdengar suaranya, untuk apa saya percaya terhadap ungkapan "jika arab mulia maka Islam juga akan ikut mulia" kalau memang negara-negara arab justru adalah negara-negara yg pengecut?

Maafkan saya wahai Tuhanku, saya membaca kitab-Mu yg mengisahkan peperangan yg di lakukan oleh Nabi-Mu dan sahabat-sahabatnya, tidak selamanya pasukan Islam memenangi peperangan dan bahkan pernah mengalami keadaan yg kacau balau, pasukan muslim banyak yg terbunuh dan hampir mundur dari arena perang namun jika saat yg begitu genting menimpa pasukan muslim, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau akan kirimkan pasukan-pasukan Malaikat untuk membantu pasukan muslim memenangkan peperangan, tidakkah Engkau juga akan mengirimkan pasukan yg sama demi membantu pasukan Islam Palestine? Apakah belum saatnya atau apakah keadaan Palestine sekarang belum segenting dulu ketika pasukan Nabi begitu kocar kacir tiada berdaya?

Maafkan saya wahai Tuhanku, saya dengar Engkau memiliki Malaikat-Malaikat yg begitu gagah perkasa, bahkan ada diantara Malaika-Mu yg tubuhnya sangat besar yg kepalanya berada di ujung langit ke tujuh dan telapak kakinya berada di permukaan bumi yg ke tujuh pula, Subhanaka, maha besar Engkau wahai Tuhanku, tidakkah Engkau berkenan untuk menggerakkan salah satu di antara mereka untuk menginjakkan kakinya di bumi israel? Tuhanku, di penghujung tahun 2004 yg lalu tsunami begitu dahsyat mengguncang Aceh darus-salam, meluluh lantakkan apa saja yg ada di sana dan menewaskan ratusan ribu manusia dalam sekejap, tidakkah Engkau juga berkenan menghancurkan israel dengan tsunami yg sama atau lebih besar dari itu?

Tuhanku, saya beriman dengan segala takdir-Mu apapun yg terjadi, hanya kegundahan saya sebagai manusia kadang tidak bisa menerima begitu saja segala kejadian yg dahsyat yg tidak bisa di cerna oleh akal, maafkan saya wahai Tuhanku atas segala tulisan yg tertuang disini. Saya bodoh wahai Tuhanku, saya jahil wahai Tuhanku, saya kemprung wahai Tuhanku, saya nranyak wahai Tuhanku, saya suka mendzhalimi diri wahai Tuhanku, mudah-mudahan Engkau berkenan memaafkan saya dan bangsa Palestine wahai Tuhanku.