Senin, 18 Mei 2009

Ketika ATHEIS A-MORAL mengacau di blog saya

O my God, apa salah saya. Saya bingung, ketika tiba-tiba seseorang yang tidak saya ketahui identitasnya, tidak saya kenal dan bersembunyi di dalam jiwa yang pengecut, mengacau di blog saya dengan kata-kata yang menjijikkan dan tidak pantas keluar dari hati dan fikiran orang yang beragama.

Judul di atas adalah gambaran selaras tentang manusia ini. Saya menganggapnya adalah ATHEIS yang tidak bermoral, karena jika dalam hatinya ada sedikit saja setitik cahaya agama --apapun itu-, tentu pantang bagi dirinya untuk mengumbar kata-kata tidak bermoral itu.

Efeknya adalah saya terpaksa menghapus gadget shoutmix yang ada di blog ini, yang tadinya saya maksudkan untuk bercengkarama dengan sahabat-sahabat saya. Munculnya manusia dzhalim ini membuat suasana menjadi tidak sehat dan keruh. Padahal dalam muqaddimah blog ini saya menjelaskan bahwa misi perdamaian sangat saya kedepankan diatas segala-galanya.

Manusia bodoh ini mungkin tidak mengerti bahasa manusia, tidak punya bahasa hati nurani. Sebuah pameo yang mengatakan bahwa "bahasa menunjukkan bangsa" memperkuat alasan saya untuk mengatakan, bahwa hakiki dari manusia ini adalah binatang, bahkan lebih buruk dari binatang.

Cobalah simak kata-kata manusia ini yang di tulis pada tanggal 13 mei 2009, dengan nama yang aneh penuh samaran, menggambarkan kemarahan, rasa benci dan jijik terhadap saya serta menganggap saya begitu rendahnya.

Semua identitas dan kata-katanya asli dari manusia biadab ini, tanpa saya kurangi ataupun tambahi begitu pula dengan bentuk huruf-hurufnya maupun simbol-simbol yang menyertainya.

mr^pret: KEMINTER RAIMU COK!

ULILPEOT: "TEMBELEK LANTUNG"

ULILPEOT: JIL = JAMA'AH ISLAM LOYO kayak L0

ULILPEOT: LO KAYAK KASINO WAJAHNYA wakakakak SEMOGA CEPET MATI KAYA KASINO WARKOP

ULILPEOT: COK RAIMU UELEK TENAN

ULILPEOT: KONTOLMU CILIK yo MAS

ULILPEOT: MAS KOEN KOK UELEK MAS!! OTAKMU HABIS GEGAR OTAK YA MAS?

ULILPEOT: MAS BLOPGMU UELEK MAS? GAK MUTU BLASSSSS!!! MATI AJA KAMU MAS

Lihatlah dan resapi, adakah semua kata-kata di atas yang mencerminkan sebuah keinginan untuk bersahabat?

Barangkali setelah menuliskan kata-kata aneh itu si ATHEIS merasa telah memenangkan sebuah pertandingan, merasa bahagia karena berhasil melecehkan serendah-rendahnya mahluk Tuhan, merasa bahwa tidak ada satupun yang tahu apa yang di lakukannya padahal Tuhan senantias melihat segala gerak mahluknya sekecil apapun apalagi berkaitan dengan sebuah kedzhaliman.

Wahai ATHEIS, i'malu ma syi'tum, silahkan teruskanlah berbuat seperti itu dalam nyata maupun dalam maya. Silahkan amalkan firman Tuhan berikut ini; in quwwatuka tamna'uka min 'adzabi fashna' ma syi'ta, jika kekuatan yang ada pada dirimu sanggup mencegah murka Tuhan, silah berbuat semaumu, silahkan umbar segala kedurjanaan dan kebejadanmu wahai ATHEIS!